Syalom, salam sejahtera bagi kita
semua, saya percaya bahwa setiap manusia memiliki rasa malas maupun semangat,
jadi saat ini kita yang hadir disini rasa apapun yang mendorong kita hadir
ditempat ini , kita adalah orang2 yg sedang melatih diri untuk beribadah, sama
seperti otot harus dilatih spya bisa menganggkat beban berat, demikian juga
ibadah harus dilatih supya otot2 rohani kita semakin kuat dan bisa senantiasa
setia beribadah apapun kondisi kita...
Judul : Bukan Pintar & Hebat, Tetapi Berbuah Lebat
Nats : Matius 20:26-28
Di dalam diri setiap manusia
terdapat kecenderungan :
* Merasa & menganggap dirinya pandai atau hebat.
* Merasa & menganggap dirinya lebih pandai atau lebih hebat drpd orang lain.
Hal ini manusiawi, bukan karena dibuat2
memang, setelah manusia jatuh kedalam dosa kondisi hati, pikiran dan nurani
manusia tercemari oleh sifat Lucifer Iblis, apa dosa Lucifer dosanya adalah
ingin menyamai yang Maha Tinggi, sombong, merasa pandai dan hebat, terakhir dia
lemparkan dari surga....keadaan manusia sebelum jatuh kedalam dosa, adalah
baik...
Jadi tidak heran bahwa Zaman
sekarang ini, bnyk orang yang mengejar predikat,,predikat menjadi manusia “yg
super pandai & hebat”.....jadi sifat
seperti ini sudah menjadi kebutuhan setiap manusia...dan sifat2 serpti ini
bukanlah berasal dari Allah, sifat-sifat yang dari Allah adalah kasih, kelemah
lembutan, saling mengalah, memaafkan, tidak tinggi hati, tidak pemarah, tidak
saling mendahului, tidak merasa hebat, dll...
Jadi, di
dalam diri setiap manusia pasti ada kebutuhan atau hasrat untuk diakui dan diterima keberadaannya oleh sesamanya. Hal ini sering muncul pada saat seseorang sedang
beranjak dewasa..dia mau DIAKUI sebagai
orang yang lebih pintar dan lebih hebat dari orang lain.
Pengakuan berarti “perkenanan” jikalau Tuhan
mengakui Musa sebagai manusia yang hatinya lembut berarti Musa berkenan di
hadapan Allah....Kita sebagai orang kristen Pengakuan Tuhan harus diatas pengakuan manusia,
ketika pengakuan manusia lebih penting bagi kita maka hal itu adalah suatu
kerugian besar...mengapa kerugian besar, karena soal
keselamatan...sberapapun besarnya pengakuan manusia terhadap kita, jikalau
Tuhan tidak berkenan kepada kita itu tidak akan menyelamatkan kita dari hukuman
kekal....
Sebagai seorang Kristen, Firman Tuhan telah mengajarkan dan membimbing kita
bukan untuk menjadi orang yang terhebat atau terbesar...seperti Firman Tuhan yg sudah kita baca tadi....
“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara
kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di
antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:26-28).
Pengajaran Firman Tuhan tsb
disampaikan dlm kondisi para murid bertengkar untuk memperbutkan siapa yang
akan menjadi terbesar diantara mereka....jadi
para murid Tuhan Yesus juga ingin diakui sebagai yang terbesar....dan sudah
kita baca tadi apa yang menjadi jawaban Yesus, Yesus tidak menunjuk kepada
murid2 yang paling Dia kasihi, atau yang memiliki peran yang lebih penting
diantara murid2Nya sebagai yang terbesar, dll..
Bpk/Ibu yg terkasih, dari pada berkonsentrasi
untuk memperoleh pengakuan manusia sbg orang yang “terpandai atau terhebat”,
Tuhan lebih menghendaki supaya hidup kita berfokus untuk MENGHASILKAN BUAH BAGI
KEMULIAANNYA.
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes
15:8). .. Tuhan Yesus tidak menyebut seorang
murid itu harus hebat dan mendapat banyak pengakuan dari manusia, ttpi Yesus
menyebut seseorang itu murid jikalau dia berbuah untuk kemuliaanNya...
Sekalipun seseorang itu lbh
pandai & lebih hebat drpd orang lain, tetapi jika ia tdk menghasilkan
buah-buah kebaikan, buah kasih, maupun BUAH ROH (1 kor 13), ia bagaikan sebuah ranting yg daunnya lebat tapi tdk berbuah dan akan dicampakkan ke dalam api untuk
dibakar. (Yoh 15:6).
Dalam pengajaranNya melalui
perumpamaan, Firman Tuhan menyatakan bhw sebuah pohon ara yang tdk menghasilkan
buah, juga akan ditebang dan dibakar (Lukas 13:6-9).
Jadi, marilah kita, selaku
umat Tuhan, tdk lagi berkonsentrasi untuk mengejar status sbg orang super
pintar & hebat, sebab yang sangat penting di dalam Kerajaan Allah &
bagi Tuhan adalah: HIDUP KITA BERBUAH LEBAT bagi kemuliaan nama Tuhan.
MARILAH KITA BERFOKUS UNTUK MENGHASILKAN BUAH ROH SETIAP HARI, KARENA ITULAH
CIRI ORANG YANG DIPIMPIN ROH KUDUS:
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
hal-hal itu.” (Galatia 5:22-23)
We Love Jesus & you. God bless you all.
Comments
Post a Comment
Silahkan mengomentari artikel ini positif dan negatif semau saya tampung, mungkin perlu..