Dosa Kompromi
Sebelum
kita membahas hal ini lebih dalam, Saya
berpikir akan lebih baik jika kita terlebih dahulu mengerti atau memahami tentang kata “Kompromi” ini. Menurut kamus kata ini artinya, ‘1. Suatu
penyelesaian terhadap perbedaan dimana kedua belah pihak saling memberikan
kelonggaran” 2. Menyerahkan kepentingan, prinsip, atau keutuhan
seseorang untuk dapat bersatu”. Kata kompromi ini tidak terdapat dalam Alkitab,
mungkin disebabkan Allah adalah Allah dan Dia tidak berkompromi.
Kata ini
tentunya merupakan kata yang sudah umum dalam lingkungan kekeristenan saat ini.
Mungkin karena setiap orang pernah melakukan hal itu.
Hari ini
kita akan melihat beberapa kompromi yang terdapat dalam Alkitab untuk mengetahui
hasil (atau akibat) dari kompromi itu. Jika seseorang berkompromi, dalam
Alkitab maka hal itu berubah menjadi suatu tragedy (atau sesuatu yang
menyedihkan). Kita akan tahu bahwa Allah tidak menyukai kompromi, atau Dia
tidak mengijinkan anak-anak-Nya untuk melakukan kompromi.
Saudara-saudara
yang terkasih, kehendak Allah berlawanan secara langsung dengan dunia. Di dalam
politik ‘kompromi’ adalah suatu kata perintah. Kata ini merupakan kata yang
sangat penting (atau mempunyai arti yang besar) khususnya antara serikat sekerja dan pimpinan /
direktur, ketika mereka ingin membuat sebuah perjanjian yang baru. Dalam
pemogokan kerja dimana orang-orang menginginkan kenaikan gaji satu dolar perjam
tetapi pimpinan hanya menawarkan seperempat dari tuntutan mereka. Seorang
penengah mulai menawar kepada kedua belah pihak untuk berkompromi, mungkin
dengan menaikkan 50 sen per jam, maka terjadilah kompromi. Ketika penawaran itu
dianggap ‘baik’ maka mereka akan
menerimanya. Kedua belah pihak mungkin senang dengan keputusan tersebut, mereka
merasa bahwa hal itu adalah yang terbaik yang dapat mereka lakukan dalam
keadaan itu, dan menerimanya sebagai penyelesaian yang baik.
Apakah
sebagai orang Kristen saudara merasa bahwa kita seharusnya menggunakan prinsip
ini dalam hubungan kita dengan Allah atau gereja ? Tidak, sekali lagi
saudara-saudara saya katakan tidak. Seperti yang telah saya nyatakan
sebelumnya bahwa Allah tidak mengijinkan kompromi apapun di antara umat-Nya.
Marilah melihat pada dua buah ilustrasi. Allah berfirman kepada Yosua untuk
memusnahkan penduduk Kanaan (Yosua
9:24), tetapi Gibeon menipu Yosua dan dapat berkompromi dengan dia,
sehingga dia tidak dibunuh seperti yang diperintahkan Allah, mereka dibiarkan
hidup dan menjadi budak bagi orang-orang Israel.
Tuhan
berfirman kepada Saul untuk memusnahkan semua bangsa Amalek dan semua harta
miliknya (I Samuel 15:3) tetapi Saul berkompromi dan karena hal itu maka
dia ditegur dengan berat dan kerajaannya diambil dari padanya. Saudara-saudara,
jika Allah tidak akan mengijinkan raja-raja tersebut untuk berkompromi dan
mendekatinya. Apakah saudara berpikir bahwa Dia akan mengijinkan untuk
berkompromi.
Akhan
sebelumnya adalah seorang prajurit dalam pasukan Yosua, dia diperintahkan untuk
untuk membunuh semua orang dan membakar semua harta milik mereka. Tetapi Akhan
berkompromi, dia menyimpan sedikit emas dan perak, Oh dia tidak menyimpan
semuanya, dia tidak sepenuhnya tidak patuh, menurut dia, tetapi di mata Allah dia berdosa
terhadap Dia. Dikarenakan kompromi-nya maka banyak orang kehilangan hidupnya
termasuk dirinya. Allah tidak akan mengijinkan umat-Nya untuk berkompromi
dengan dunia dan dosa, untuk kemudian
diberkati-Nya.
Saudara-saudara yang terkasih, ada banyak
illustrasi dari kompromi ini di dalam kekristenan saat ini. Kekristenan sedang
berkompromi dengan yang disebut modernisasi, atau apa yang saya sebut Liberal.
Semua orang Kristen di negara ini sedang berkompromi dengan dosa. Dan gereja
Kristus sedang berkompromi dengan dunia.
Kompromi
sedang menghancurkan pekerjaan Allah, Gereja-gereja dan orang-orang Kristen
telah begitu berkompromi sehingga sulit untuk membedakan mereka dari dunia ini.
Saat ini saudara dapat berada dalam gereja yang sama dan menjadi sebuah kelompok, semua itu karena ada
kompromi satu dengan lainnya.
Kita
meluangkan banyak waktu untuk berkompromi dengan dosa. Kita hanya tidak bisa
meninggalkannya. Hal itu mengingatkan saya tentang seorang anak kecil yang
bergeser lebih ke tengah di tempat tidur, karena dia tidur terlalu pinggir (artinya
dia terlalu dekat dengan tempat dari mana dia datang ke tempat tidur itu).
Semua orang Kristen tinggal terlalu dekat dengan dosa atau dari mana dia
sebelumnya. Kompromi pada akhirnya mengakibatkan sesuatu yang menyedihkan bagi
semua yang melakukan hal itu. Saudara-saudara, rata-rata manusia merasa bahwa
agama adalah baik selama orang tersebut bersungguh-sungguh, sebenarnya hal yang
baik ini hanya bisa terjadi dalam hidup yang tidak berkompromi. Manusia
akhir-akhir ini lebih suka berkompromi. Sedikit beragama, sedikit dunia dan
sedikit dosa, roh jahat juga ingin suatu kompromi, melemahkan agama, dimana
tidak seorangpun yang sungguh-sungguh melakukan sesuatu untuk Allah.
Saudara-saudara,
kita perlu untuk berhenti untuk berkompromi, kita perlu untuk menghentikan
hidup dekat dengan dosa, kita perlu pindah dari tempat kita datang yaitu
sebelum masuk dalam kekristenan. Kita perlu untuk berhenti dari cara hidup kita
yang lama.
Ketika
Rasul Paulus diubah, dia berhenti dari hidupnya yang lama. Dia meninggalkan pembunuhan
orang-orang Kristen untuk kemudian mengasihi
orang-orang Kristen. Dia berhenti dari membenci Yesus dan kemudian
mengasihi Yesus. Dia meninggalkan lubang dosa untuk berjalan di tanah yang
lebih tinggi dengan Sang Raja.
Yakobus memberitahukan
kepada kita dalam Yakobus 1:27, ‘Ibadah yang murni dan yang tak bercacat
di hadapan Allah,..’ , murni, tidak bercampur dengan dunia, tidak menjadi lemah
/ menjadi lunak, atau diisi dengan kompromi.
Saudara-saudara
yang terkasih, berpisah dari dunia adalah sesuatu yang menyakitkan (atau tidak
menyenangkan) dalam melayani Kristus yang sebenarnya. Orang yang masih hidup
dalam dosa tidak akan mendapatkan keselamatan. Dapatkah atau haruskah seorang
Kristen berkompromi ? Tidak, tidak, seribu kali tidak. Mengapa ? karena kompromi
mengorbankan prinsip kekristenan kita.
1. Apakah semua kompromi itu
salah ?
Ya, jika
kompromi ini mengenai atau berhubungan dengan Allah dan kehidupan kristen.
Yesus tidak pernah berkompromi atau juga tidak pernah melukai seseorang. Dia
hidup dengan Firman Allah dan menunjukkan kepada manusia bagaimana mereka harus
hidup. Jika Firman itu menunjukkan bahwa Dia harus atau tidak harus melakukan
sesuatu hal tertentu, maka Dia akan menuruti Firman tersebut. Kompromi yang
datang kepada orang-orang Kristen kebanyakan dalam bentuk hawa nafsu. Kita
ingin untuk melakukan sesuatu atau hidup dengan cara tertentu, sehingga kita
berkompromi untuk mendapatkannya, atau untuk memenuhi nafsu kita. Allah
berfirman kepada kita bahwa kita harus mengendalikan keinginan kedagingan kita
jika kita ingin memuliakan Dia. Allah Tidak Pernah, saya ulangi lagi ‘Tidak
Pernah dapat dimuliakan ketika kita menikah dengan orang yang tidak percaya
(atau tidak diselamatkan).
Saudara-saudara,
berkompromi adalah salah, jawaban Allah terhadap orang-orang yang tidak pasti adalah tidak baik. Allah
berfirman bahwa mereka tidak dingin atau panas dan Dia akan memuntahkan mereka
dari mulut-Nya, Wahyu 3:15, 16. Tetapi sebaliknya Iblis senang dengan
orang-orang Kristen yang tidak pasti ini, sebab dia tahu bahwa mereka tidak
akan melakukan apapun untuk Kristus. Alkitab mengatakan dalam Roma 13:14,
‘…janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.’ dan berkompromi
tentunya melakukan hal itu. Saudara-saudara, jika saudara mendapati diri saudara
dalam keadaan seperti itu, turutilah petunjuk Alkitab dan segera usirlah Iblis
maka ia akan lari, sama seperti yang dilakukan Yesus.
Berkompromi
dalam kehidupan kita di dunia ini diperbolehkan apabila kita tidak berkompromi
sehubungan dengan prinsip-prinsip Alkitab. Kita harus menuruti Firman Tuhan
dalam Alkitab bukannya membenarkan dosa, atau berkompromi dengan dosa. Jika
kompromi itu tidak membawa kehormatan dan kemuliaan bagi Allah jangan melakukan
hal itu. Jika kompromi itu berhubungan dengan prinsip-prinsip Alkitab kita
harus tidak melakukannya. Kalau kita melakukan itu artinya berkompromi dan
berkompromi itu adalah dosa. Hal itu bertentangan dengan Roh Allah.
2. Apakah
Gereja harus Berkompromi untuk dapat Bertumbuh ?
Tidak !
Firman Allah tidak pernah dapat dikompromikan, khususnya bagi pertumbuhan
gereja. Seperti yang telah kita pelajari bahwa berkompromi dengan gereja adalah
hal yang dilarang oleh Allah. Gereja harus mengikuti Firman Allah.
Rasul Paulus memperingatkan kita
mengenai berkompromi ini, ketika menulis suratnya kepada Timotius dalam
suratnya yang ke-dua, II Timotius 4:3 yang mengatakan, ‘Karena akan
datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka
akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya.’
Saya
percaya bahwa kita dapat melihat apa yang akan terjadi terhadap gereja-gereja
yang berkompromi dengan Firman Allah untuk pertumbuhan. Gereja kita perlu untuk
lebih memperhatikan mutu daripada jumlah. Amanat Agung yang diberikan Tuhan
Yesus kepada jemaat tidak mengatakan tentang jumlahnya tetapi mutunya, ‘Karena
itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuprintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada
akhir zaman.’ Matius 28:19, 20.
Dari
kedua ayat ini kita dapat melihat tugas dari gereja. Pertama kita harus pergi
memberitahukan kepada dunia tentang kasih Allah yang besar bagi mereka. Kedua,
kita diperintahkan untuk mengajar mereka bagaimana hidup untuk Yesus. Tidak ada
dalam ayat ini maupun ayat manapun yang memerintahkan kepada kita untuk pergi
dan menambah jumlah. Saudara-saudara yang terkasih itu adalah pekerjaan Allah. Kisah Para Rasul 2:47, memberitahukan
dengan jelas mengenai tugas siapa. Gereja bertumbuh dengan ‘memuji Allah’ dan
‘kemurahan (atau keinginan) hati semua orang’, maka Allah akan ‘menambah’
jiwa-jiwa baru kepada gereja itu hari demi hari untuk diselamatkan. Berkompromi
tidak membawa orang-orang Kristen kepada gereja itu tetapi hanya menambah
jumlah. Hal ini akan membuat gereja itu mati secara rohani.
3. Apakah ada
Kompromi dalam Gereja Saat Ini ?
Dengan
sedih hati saya harus menjawab, ‘Ya’. Denominasi-denominasi,
gereja-gereja, seminari-seminari, orang-orang Kristen, sekolah-sekolah dan
setiap orang secara pribadi sedang berkompromi, semua yang ada di dunia sedang
berkompromi. Cara berdiri yang kuat untuk melawan dosa sekarang sudah liberalized di gereja.
II
Korintus 6:17, mengatakan, ‘Keluarlah kamu dari antara mereka,
dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa
yang najis, maka aku akan menerima kamu.’ Ayat ini adalah sebuah perintah dari
Allah, menunjuk kembali kepada ayat-ayatsebelumnya yaitu: ayat 14, 15, 16.
ayat-ayat ini berbicara tentang orang yang terlibat degan orang-orang yang
tidak diselamatkan (atau orang-orang yang tidak percaya). Orang-orang Kristen
yang berpacaran dengan orang yang tidak percaya, atau yang melakukan busnis
dengan oramg-orang yang tidak percaya, atau yang berteman dekat dengan mereka,
atau yang meluangkan waktu kosong dengan orang-orang yang tidak diselamatkan,
atau mencari kesenangan dengan orang-orang tersebut, Allah berfirman, ‘tidak ada
jalan, bagi orang yang tidak bercaya dan orang-orang Kristen untuk dapat
berjalan bersama.
Kompromi
dibuat dengan cara berdusta. Pernyataan seperti itu sulit seperti, Oh saya
sedang mempersilahkan pelita saya bersinar untuk Yesus, atau Allah berfirman agar
kita memenangkan jiwa yang tersesat, bagaimana saya dapat melakukan hal itu
tanpa menjadi teman mereka. Kedua pernyataan itu sangat biasa di antara
orang-orang Kristen. Ini adalah suatu keadaan dimana kompromi mulai masuk. Kita
hidup untuk Yesus ketika kita dalam dunia, jangan berteman dengan mereka.
Berteman atau berpacaran dengan, atau menjadi partner dengan orang yang tidak
percaya sama seperti jika kita mempunyai hubungan dengan mereka yang tidak
menyukai bapa atau saudara kita di bumi ini.
Berkompromi
dengan dunia adalah salah dan hanya melukai kita secara rohani. Kita sebagai
anak-anak Allah perlu untuk tidak lagi melakukan kompromi dalam hidup kita.
Kita dapat mengasihi orang-orang yang tidak percaya dalam Tuhan, tanpa harus
menjadi bagian dari mereka.
Comments
Post a Comment
Silahkan mengomentari artikel ini positif dan negatif semau saya tampung, mungkin perlu..