GAIRAH HIDUP KUDUS
Baca: Roma 7:15-26
Bpak/ibu yg terkasih, sadar
atau tidak sadar... setiap hari di dalam hidup
setiap kita sering diperhadapkan pada pilihan - pilihan atau keputusan- keputusan.
Dan setiap Pilihan ataupun keputusan apapun yg kita buat itulah yang akan :
1. Menentukan kehidupan kita di kemudian hari, bahkan
2. Menentukan tempat kita di mana kita setelah kita mati nnti (kehidupan kekal atau kebinasaan kekal).
Oleh karena itu bpk/ibu mari kita buat pilihan dan keputusan hidup yang benar selagi masih ada kesempatan (selagi masih hidup itu adalah kesempatan)....
Bapak/ibu dan saudara yang terkasih....
Untuk
memiliki atau mendapatkan kehidupan kekal di sorga “tidak ada jalan lain” selain
harus memiliki gairah atau kerinduan untuk hidup kudus setiap hari (bukan setiap hari minggu saja...). (jgn
kita bedakan hari-hari...seperti hari minggu khusus untuk Tuhan, hari ini khusus untuk kita pakai sesuka hati kita tanpa takut akan Tuhan...
Ada dua keinginan atau gairah yang saling berebut kekuasaan
dalam hidup seseorang, yaitu gairah hidup manusia lama dan gairah hidup manusia
baru.
Hal itulah yg dirasakan oleh Rasul Paulus, dia bergumul untuk melepaskan diri dari manusia lamanya: (Roma 7:22-23). "Sebab
di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota
tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan
membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota
tubuhku." .(jadi ada keinginan dlm daging
utk berbuat dosa, akan tetapi di sisi lain keinginan batin atau roh ingin
melakukan kehendak Tuhan.......)
Jadi bpk/ibu yg terkasih, apa yg dirasakan dan dialami oleh Rasul Paulus
sadar atau tidak sadar pasti sudah kita alami sampai sekarang....
,,,,Jika gairah hidup manusia lama kita lebih kuat,
maka kita semakin dituntun kepada kehidupan yang duniawi. Manusia
lama itu termasuk juga keinginan daging, di mana
hawa nafsu kedagingan yang menguasai.
"Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan
berhala, sihir
(perdukunan), perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti
yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (Galatia 5:19-21).
(penekanan)
Jadi, bpk/ibu yg terkasih,,, apa yang dilakukan oleh Rasul Paulus dalam
mengatasi masalah yang dihadapinya.....?
Yaitu berjuang, bergumul dan berusaha, kitab Ibrani 12:4”” Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu
belum sampai mencucurkan darah.
Ada orang yg mengatakan “””ah mana mungkin kita dapat melakukan semua perintah Alkitab itu, akan tetapi Alkitab mengatakan dalam II Korintus 10:3 “mengatakan” Memang kami masih hidup di dunia, tetapi
kami tidak berjuang secara duniawi,..
Bapak ibu yg terkasih saya mau katakan bahwa Paulus, Timotius,
Lukas dan kawan2, bukankah mereka manusia biasa seperti kita ini??? Yg pernah
hidup di dunia ini???? Kita tidak boleh berdalih dengan mengatakan “””ahh kita
masih di dunia ini”...
Bagaimana cara
mereka untuk hidup seperti apa yg difirmankan Tuhan kepada mereka???
Yah ada usaha, ada
tindakan, mereka berjuang......yg salah itu adalah kita menyerah tanpa ada
usaha dan berjuang untuk melakukan kehendak Tuhan...
saya telah mengutip beberapa ayat Alkitab yg menyatakan bahwa di dalam Tuhan itu harus berjuang, berusaha, berjerih payah, bukan santai-santai, dll..
saya mulai dari kitab :
II Korintus 5:9-10 Sebab itu juga
kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya,
supaya kami berkenan kepada-Nya. Sebab kita
semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh
apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini,
baik ataupun jahat.
I Timotius 4
4:10 Itulah sebabnya kita
berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah
yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
I Petrus 2
2:11 Saudara-saudaraku yang
kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu
menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
Dalam Lukas 13:24 Jawab Yesus kepada
orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak
itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi
tidak akan dapat.
Titus 3
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin
menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh
berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi
manusia.
Ibrani 4:11 Karena itu baiklah kita
berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh
karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
II Petrus 3
3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya
ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di
hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
Jadi pertanyaannya sekarang adalah?
Gairah hidup kita yang mana yang saat ini menguasai
dalam hidup kita? Ingat! Sasaran
hidup orang percaya adalah menjadi mempelai Kristus yang dewasa rohani dan tak
bercacat cela.
Maka dari itu bpk/ibu
marilah kita miliki gairah untuk hidup kudus dengan
menanggalkan manusia lama kita dan hidup dlm mengenakan manusia baru. "...hiduplah
oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." (Galatia 5:16).
Ketidaksediaan kita dlm menanggalkan manusia lama kita, akhirnya kita akan berujung pada penolakan Tuhan, jika Tuhan menolak kita tentu tujuan akhirnya
adalah “Neraka” !
Pergumulan melawan kedagingan
merupakan tanda pertumbuhan menuju kedewasaan rohani. Mereka yang tidak
bergumul berarti tidak bertumbuh, artinya masih tetap manusia lama yang hanyut
terbawa arus zaman. Kita tentu tak ingin demikian. Sebab itu mintalah Tuhan
menguatkan Anda.
Oleh karena itu bpk/ibu kita harus berjuang dan berusaha untuk
mengalahkan manusia lama kita itu....selama kita hidup manusia lama akan ttp
berjuang untuk menguasai manusia baru kita...
Tuhan tidak melihat seberapa kudus kita di
hadapanNya karena memang kesempurnaan kekudusan itu sulit kita dapatkan akan tetapi Tuhan melihat perjuangan kita, usaha kita, kerinduan kita
dalam mencapai kekudusan itu... I Petrus 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab
Aku kudus. Amen
Comments
Post a Comment
Silahkan mengomentari artikel ini positif dan negatif semau saya tampung, mungkin perlu..