Nats : Mat 22:1-10
(ilus) Pada suatu waktu kemarin, saya pergi ke kantor
Pemda untuk menjumpai ajudan Bupati supaya menyampaikan surat permohonan kapan
bisa “Audiensi” dengan bapak Bupati Mandailing Natal, untuk membicarakan
tentang Pembentukan Pesparawi “Pesta Paduan Suara Gerejawi”,. Sesampainya saya
di dalam ruangan tiba-tiba Satpol PP mengampiri saya dan menegur saya
“ woi,,Pak
anda tidak boleh masuk dengan tidak memakai sepatu, (memang saya
hanya pakai sandal saat ltu, karena sudah kebiasaan di kantor, jadi saya tidak
merasa penting lagi pakai sepatu mau kemana saja(kebiasaan buruk yg memang harus diubah),
Trus Satpol PP ini mengatakan kepada saya “bapak
pulang dulu pakai sepatu dan bisa datang kembali kesini”, terakhir saya (malu)
dan plg untuk pakai sepatu. Memang dari
awal saya sudah curiga kok org disini tidak ada yg pakai sandal? Tapi saat itu
saya PD aja masa bodoh gk perduli. Dan benar saja, setiap kali saya
berurusan ke kantor Pemda semua pegawai disana selalu menganggukkan kepala
mereka,,,maksudnya lihat wajah dan kaki apakah pakai sepatu atau tidak...hahaha...
Saat itu saya sadar bahwa setiap instansi
mempunyai peraturan sendiri (walaupun kelihatan sepele), saya tidak bisa
membawa aturan atau kebiasaan yg berlaku di instansi tmpat saya bekerja ke
instansi lain, jika saya mau diterima disana. Mereka akan mengira bahwa saya
tidak menghargai, tidak menghormati, dan bahkan mereka mengira bahwa saya
sepele dengan tempat itu, karena memang
tempat itu bukan tempat sembarangan, bukan pasar atau mall, itu adalah
istana orang nomor satu di Mandailing Natal..... jadi karena saya tidak mematuhi peraturan ditempat itu maka saya
disambut dgn tidak hormat. Karena memang saya sudah terlebih dahulu tidak
menghormati peraturan.
Bapak ibu saudara yang
terkasih cerita saya tadi tidak jauh persis sama dengan Firman Tuhan yang akan
kita renungkan hari ini. Bahwa kita tidak boleh menerapkan, memberlakukan atau membawa aturan apapun yg diluar aturan
Alkitab untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan
Sorga. Sekali lagi....bahwa kita tidak boleh melakukan itu......kalau tidak, maka kita tidak akan
pernah bisa masuk ke dalam kerajaan Sorga.
Tuhan kita Yesus
Kristus menggambarkan Kerajaan Sorga itu seumpama Seorang Raja, yg mengadakan
pesta perkawinan buat anaknya.
Dan di dalam perumpamaan ini kita menemukan ada 2 jenis sikap orang yg
diundang,
1. orang yg menolak undangan.
Sebenarnya raja yg punya pesta pada awalnya hanya mengundang orang-orang
tertentu saja, orang-orang yg dianggap penting bagi raja saja, untuk merayakan
dan memeriahkan pesta nikah anaknya.
Tetapi
undangan raja tidak mereka terima alias menolak undangan raja dengan alasan –
alasan yg bermacam-macam, hal ini menunjukkan bahwa menghadiri pesta
pernikahan raja “”tidaklah”” lebih penting dari pada urusan-urusan pribadi
mereka.
Mungkin saja ada yg diantara undangan itu
mengatakan “ah paling cuma makan-makan doang, pada hal gaji harian saya saja sudah bisa makan yang lebih lezat dari pada makanan pesta itu”.
Mungkin ada yg mengatakan” ah saya tidak bisa meninggalkan tokoku ini,
saya tidak ada waktu karena ada urusan bisnis hari ini” waduh aku gk bisa karena kalau setiap hari minggu pelanggan saya selalu membludak”dll. Jadi intinya disini apapun alasan yg mereka buat intinya
adalah menolak undangan. Tidak tertarik, tidak menghormati, dll.
Bahkan di ayat 6 para undangan bukan hanya menolak undangan raja, tetapi juga membunuh utusan yg ditugaskan untuk
mengundang mereka. Oleh karena itu di ayat
7 raja jadi murka terhadap pembunuh2 itu, sehingga raja menyuruh
pasukan2nya untk membinasakan mereka dan membakar kota-kota mereka. Dan di ayat
ke 8 raja mengatakan “Perjamuan
kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk
itu”.
Sesungguhnya bapak ibu yg terkasih, kisah ini
menggambarkan bangsa israel yg lebih banyak menolak Yesus dari pada yg percaya,
bahkan sampai hari ini banyak orang Yahudi yg masih menolak Yesus sebagai Mesias
dan Tuhan. dan memang saya lihat di internet ada beberapa orang kristen yang menanyai orang2 Yahudi tentang Yesus, mereka semua memang terbukti tidak
mengakui Yesus sebagai Tuhan.
Jadi bapak/ibu, Undangan keselamatan dari Tuhan sebenarnya “”didahulukan””
kepada bangsa Israel yg adalah umat pilihan Tuhan. Akan tetapi mereka menolak
udangan keselamatan Tuhan yaitu Injil, bahkan
pemuka-pemuka agama Yahudi banyak membunuh nabi-nabi utusan Tuhan, membunuh rasul-rasul Tuhan yg menyampaikan
Injil. Memang tidak semua orang
israel menolak injil, tetapi kebanyakan dari mereka menolak Yesus maupun Injil.
Dan oleh karena bangsa israel menolak undangan keselamatan, maka undangan tersebut dialihkan
kepada bangsa-bangsa lain. Kisah Para Rasul
13:46 Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang
kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu
menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal.
Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
2. Orang yg menerima undangan
Di ayat 9 raja kembali menyuruh hamba-hambanya untuk mengundang orang-orang untuk
merayakan pesta pernikahan anaknya ini, (karena
tanpa orang-orang pilihanpun, istimewa, tanpa orang-orang terhormatpun pesta
harus tetap jalan).
Dan benar saja, kali ini undangannya bukan lagi
kepada orang-orang penting, tetapi undangannya tertuju kepada siapapun yang
mereka jumpai di jalan. Dan di ayat 10
dikatakan bahwa mereka mengumpulkan baik orang jahat maupun orang baik, baik yg terhormat maupun yg tidak terhormat,
orang-orang yg terbuang yg tidak masuk
hitungan dimasyarakat.
Jadi sekarang raja disini tidak membatasi undangan, siapapun bagaimanapun latar belakang hidupnya
mau yg jahat, mau yang baik, budak, kaya atau miskin semua diundang untuk merayakan pesta perkawinan anaknya. Pada
akhirnya ruangan sudah penuh dgn tamu2 undangan tadi...
Tapi di ayat 11 dikatakan bahwa setelah ruangan
sudah penuh dgn tamu maka raja memasuki ruangan untuk bertemu dgn tamu2
undangan tersebut. Tetapi Setelah raja memasuki ruangan, raja melihat ada
seseorang yg menggaunggu pemandangan
suasana pesta. Yaitu orang yg tidak
memakai pakaian pesta.
Bapak/Ibu Sudara......sudah menjadi budaya Pada saat pesta
pernikahan di negara Timur, raja akan menyediakan pakaian untuk tamu-tamunya,
yang sesuai dengan acaranya. Seorang
tamu yang menolak dan tidak mau mengenakan pakaian pesta dan masuk ruangan
dengan memakai pakaiannya sendiri (palain-lain
ton), akan kelihatan mencolok serta menggangu pemandangan, dan perbuatan
seperti ini akan dianggap menghina sang raja, dianggap memandang rendah pakaian yang telah disediakan raja dan
memilih mengenakan pakaiannya sendiri.
Dan di ayat 12 ketika raja bertanya kepada orang yg
tidak memakai pakaian pesta, org tersebut tidak menjawab apa-apa? Diam saja.
Dan akhirnya pada ayat ke 13 raja
menyuruh hamba2nya untuk mengikat orang tersbut untuk di hukum.
Bapak ibu saudara yg terkasih apa pesan yg dapat kita ambil dari
perumpamaan ini?
Pesan Yg dapat kita
ambil adalah bahwa kita beryukur karena setelah bangsa israel menolak undangan
keselamatan yaitu injil, maka Tuhan mengalihkan undangan keselelamatan itu
kepada bangsa-bangsa lain, seperti kepada kita hari ini, kita sudah menerima
undangan tersebut yaitu kebenaran Injil.
Tapi sebelum kita
masuk ke acara pesta (yaitu kerajaan Sorga)mari kita pastikan diri kita apakah sudah
memakai pakaian pesta atau belum. Itulah aturannya...kita
tidak akan di ijinkan masuk kedalam kerajaan sorga dengan cara kita sendiri
(atau dengan memakai pakaian sendiri)....
1. Mungkin ada beberapa orang yg mengatakan "ah buat apa pergi ke gereja kalau hati kita masih jahat, lebih baik di rumah tapi hati ini baik. ini salah, datang ke gereja adalah berbicara tentang ketaatan.
2. Ada mungkin org berkata ah aku sudah kecewa sama pendeta itu, makanya aku malas ke gereja. orang yg beginian merasa bahwa kekecewaannya itu
bisa dimaklumi Tuhan, pada hal yg Tuhan inginkan adalah pengampunan.
3. Mungkin ada orang yg mengatakan "ah cukup ibadah sekai satu minggu, atau cukup doa di rumah saja. sikap ini salah, Orang seperti ini secara tidak sengaja sudah membuat aturannya
sendiri (pake baju sendiri) untuk masuk ke dalam Pesta, pasti dikeluarkan.
4. di medan ada seorang jemaat yg
kaya dia tidak pernah ke gereja tapi memang perpuluhannya jalan, dan sangat
besar jumlahnya. Jadi cara seperti ini juga sia-sia, karena Tuhan tidak butuh
uang, karena alam semesta ini adalah kepunyaanNya, dan org seperti ini tetap
akan diikat dan dicampakkan kedalam api yg menyala-nyala.
Jadi intinya disini jika kita ingin masuk ke dalam perayaan pesta yaitu kerajaan
Sorga, jangan membuat kebenaran sendiri, jgn mencontoh kebenaran orang lain,
tetapi harus mematuhi aturan yg sudah ditetapkan di dalam undangan yaitu kebenaran Firman Tuhan.
Di Dalam
Alkitab inilah terdapat pakaian pesta yg dimaksud.
Apa pakaian pesta tersebut? Mari kita buka Wahyu 19:8
"Dan kepadanya
dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang
putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari
orang-orang kudus.]
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang
diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku:
"Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
nyanyi : Selidiki aku.
Comments
Post a Comment
Silahkan mengomentari artikel ini positif dan negatif semau saya tampung, mungkin perlu..