Thema : Panggil/sebut
Nama Tuhan untuk kemulianNya.
Nats: Mat 6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Arti thema ini adalah jika
kita memanggil atau menyebut nama-Nya itu harus bertujuan yaitu untuk
memuliakan dan untuk kemuliaanNya. Bukan untuk sesuatu yg di luar kemulian-Nya.
Amen??
Ini
adalah Doa terpopuler di seluruh dunia yg pernah diajarkan Tuhan Yesus kepada
murid2Nya pada masa itu, dan juga kepada kita sekarang==== Siapa yg tidak tau doa ini,
bahkan tukang mabukpun, asal orang kristen pasti hafal doa ini...
Tapi
sayangnya, doa ini sering kali diucapkan bukan
dengan kesadaran dan pengertian akan makna yg terkandung di dalamnya.
Maksudnya Asal lewat aja, seperti biasa2
aja. Asalma bisa hafal...
Bapak/Ibu saudara yg
terkasih........
Sebenarnya, Jika kita benar-benar memahami maksud dan tujuan serta makna yg
terkadung dalam doa ini, saya percaya kita akan lebih hati-hati
mengucapkan doa ini...
Pada saat ini kita akan pelajari
2 ayat saja...
1. kalimat “Bapa kami yg di Sorga” . ini adalah
kalimat yg bernada “memanggil” benar gk bpk/ibuk s?
Saya
mau tanya...pd bapak/ibu...
Apakah
kita, mau memanggil orang dengan
sembarangan tanpa ada maksud dan tujuan kita? Tidak mungkin bukan?? Tapi mungkin bisa
saja, tapi bukan kapda orang lain, tapi kepada teman yg sudah terbiasa
seloro-seloro dgn nya ‘’main-main’’ contohnya: gani memanggil poltak “woy Poltak..? jawab poltak: apa itu?? Gani: "cuma miscall doank" hal ini tidak akan menjadi masal. Tapi apakah kita bisa
main-main sama Tuhan??========sama orang aja kita tidak bisa sembarangan, apa
lagi sama Tuhan....ya kan..
Jadi bapak/ibu yg terkasih ketika kita
menyebut atau memanggil nama Allah Bapa kita, mari kita sadar bahwa Allah
mendengar kita, bahkan hadir di tengah-tengah kita. Amen?? Jadi memanggil nama
yg Maha Tinggi itu tidak boleh main2....
Dalam kitab II
Timotius 2:19 ..disana dikatakan...bahwa
setiap orang yg memanggil atau yg menyebut nama Tuhan adalah orang yg sudah siap
meninggalkan segala jenis kejahatan.
Coba kita buka...
II Timotius 2:19 Tetapi dasar yang
diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa
kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah
meninggalkan kejahatan.
Jadi ada dua alasan kita untuk menyebut nama
Tuhan :
1. karena kita sedang memuliakan Tuhan.
2. karena kita hendak mau bertobat, atau meninggalkan kejahatan. Amen???
Dalam kitab Ulangan 5:11 juga mengatakan ....bahwa kita tidak
boleh menyebut nama Allah dengan “SEMBARANGAN”. Coba kita buka....
{{{Ulangan 5:11 Jangan menyebut nama
TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang
yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.}}}
Apakah bapak ibu pernah jumpa atau kenal dengan orang yg sembarangan
menyebut nama Tuhan??? contoh “”salah kirim sms, oh Yesus ku 2x,,,aku sudah salah kirim sms, habis itu sambil ngmong kebun binatan,,, contoh lain : "kue dihabisin teman" dia ngomong " oh..Tuhan Yesus, kok kurang ajar kali kalian menghabiskan kue ini semua gk ada sisa samaku...ini adalah contoh2 yg berdosa karena menyebut nama Allah dengan sembarangan berdasarkan kitab Ula 5:11.
Tadi...jadi orang yg bersalah tentu dikenakan
sanksi.
======jadi untuk kalimat “Bapa kami yg di Surga” harus kita pahami bahwa kita sedang memanggil
Tuhan dan Tuhan mendengar dan hadir. Amen...jadi panggil Tuhan untuk alasan yg
sangat penting.
2. dikuduskanlah
nama-Mu.
Jika kita memakai kitab
terjemahan yg kita pakai hari ini, kalimat ini terkesan bahwa Allah masih butuh
dikuduskan...bukan??? Pada hal Allah adalah Allah yang sempurna kekudusanNya.
Jadi mengapa masih perlu dikuduskan?? ...
Bapak/ibu yg terkasih Sebenarnya maksud ayat ini bisa lebih jelas kita pahami jika kita
melihat Alkitab terjemahan lain. ..seperti terjemahan
Alkitab terjemahan Firman Allah yang Hidup memakai kalimat
“kami muliakan nama-Mu”
Jika Alkitab terjemahan Contemporary English Version
“help us to honor your name” {{tolong kami untuk
memuliakan nama-Mu yang kudus))
Jadi arti yg jelas dari kata “dikuduskanlah nama-Mu” adalah,, kita harus memuliakan nama Tuhan yg
kudus lewat kehidupan kita (bukan
sekedar lewat kata2)...amen??!!! Sikap
kita harus mencerminkan kita adalah anak Tuhan, perkataan kita, perilaku
kita, harus mencerminkan kita sebagai
anak Tuhan. ..
Jikalau kita tidak
hidup sesuai dengan kehendak Tuhan
(maksudnya = mencuri, berjudi, pemabuk,
tukang bohong, fitnah dll)), maka lewat hidup kita, nama Tuhan akan
cemar.....
Coba kita buka kitab kita
Amsal 30:9 Sebab, apabila aku kaya,
mungkin aku akan berkata bahwa aku tidak memerlukan Engkau. Dan jika aku
miskin, mungkin aku akan mencuri sehingga mencemarkan nama-Mu."
Contohnya : Saya seorang
yg dikenal seorang pelayan Tuhan, yg rajin ibdah dan melayani...tiba2 saya
kedapatan mencuri di kedai orang, mencuri uang...kira2 apa yang akan orang katakan mengenai saya????
Ehh....kamu pelayan kok mencuri, pelayan Tuhan macam apalah kau, hamba Tuhan kok mencuri, dll..sehingga
nama saya tercemar di seluruh kampung sebagai hamba Tuhan pencuri...lewat
cerita ini kira2 nama Tuhan dikuduskan dan dimuliakan gk lewat perilaku saya??
Tidak, tetapi mencemarkan nama Tuhan.....
Firman Tuhan mengatakan
bahwa siapapun yg membenci kamu, ketahuilah bahwa Dia sudah terlebih dahulu
membenci Aku...loh kok bisa..karena adalah anak-anak-Nya ..
Demikian juga kita, ketika
orang mencemooh dan mengolok-olok kita, karena kita mencuri, ketahuilah bapak/ibu yg terkasih, bahwa Tuhanlah yg
terlebih dahulu yg diolok-olok orang2 tsb....karena apa, karena kita adalah
anak2Nya. ...
Saya pernah liat ibu2 marah sama orang, karena anaknya ditampar
orang...ibu ini ngomong “ asal kamu tahu yah,,ketika kau menampar anakku, itu sama saja kamu sedang menampar aku kurang ajar”’
Adong muse kasus’’ anaknya
kedapatan mencuri, ibunya datang sama anaknya “ asal kamu tahu ya, yang malu itu kami bukan kamu”
Demikian juga kita ‘’jika
hidup kita tidak mencerminkan kita sebagai anak2 Tuhan, maka nama Tuhan akan
cemar’’.....dan bahkan akan mendatangkan hukuman dari Tuhan.
Karena firman Tuhan mengatakan “Kuduslah engkau sebab Aku
Kudus”...jadi tidak ada yg bertahan sesuatu yg tidak kudus dihadapan
Allah...kitab Ibrani 12:29 mengatakan “Sebab
Allah kita adalah api yang menghanguskan.”
Jadi sesuatu yg tidak kudus akan dihanguskan oleh Allah...
Sebagai kesimpulan.
1. Bapa Kami yang di Sorga...adalah kalimat memanggil. Kita akan bersalah
di hadapan Allah jika kita memanggilnya tanpa maksud yg jelas == bahkan
sembrono.
Dan firman Tuhan katakan bahwa siapa saja yg memanggil
atau menyebut nama Tuhan harus
meninggalkan segala jenis kejahatan....jadi jika kita masih memiliki rencana untuk melakukan yg jahat besok, hati2lah untuk memanggil nama Tuhan hari
ini...mari kita tinggalkan niat kita yg jahat, dan mari kita panggil atau
menyebut nama Tuhan, maka kita akan diberkati dan diselamatkan. Amen
2. dikuduskanlah nama-Mu.
Artinya mari kita buktikan bahwa kita sebagai anak-anak Tuhan, yaitu dengan
memuliakan Dia lewat sikap kita, perilaku kita, perkataan kita. Amen?? Artinya
kita harus jadi berkat.....kita harus bisa membuat Orang menjadi datang kepada Tuhan, dan bertobat====
karena lewat sikap hidup kita, perkataan kita, perilaku kita yg mencermintakan
anak-anak TUHAN. amen???
Dan jika kita hidup tidak sesuai dengan Firman Tuhan, maka tanpa disadari “nama Tuhan akan
tercemar” cepat atau lambat, jadi nama Tuhan tidak lagi dikuduskan lewat
hidup kita...Firman Tuhan mengatakan tadi “Kuduslah engkau sebab Aku
kudus”..sesuatu yg tidak kudus pasti tidak berkenan kepada Allah Bapa.
Tuhan Kaulah Pengharapanku.
Yehezkiel 36
36:20 Ke mana saja mereka pergi,
mereka selalu mencemarkan nama-Ku yang
suci. Sebab orang-orang mengatakan begini, 'Bangsa ini adalah umat Allah,
tetapi mereka harus meninggalkan tanah yang diberikan Allah kepada mereka.'
Amsal 30
30:9 Sebab, apabila aku kaya,
mungkin aku akan berkata bahwa aku tidak memerlukan Engkau. Dan jika aku
miskin, mungkin aku akan mencuri sehingga mencemarkan nama-Mu."
Amos 2
2:7 Mereka menindas orang lemah
yang tak berdaya, dan menyingkirkan orang miskin. Ayah dan anak menggauli hamba
wanita yang sama, sehingga mencemarkan nama-Ku yang suci.
Yehezkiel 43
43:8 Dahulu raja-raja mereka
membuat ambang-ambang dan tiang-tiang pintu istana mereka di samping
ambang-ambang dan tiang-tiang pintu Rumah-Ku, sehingga hanya ada sebuah dinding
saja di antaranya. Mereka telah mencemarkan
nama-Ku yang suci dengan perbuatan mereka yang menjijikkan. Sebab itu
Kubinasakan mereka dalam kemarahan-Ku.
Kisah Yeremia yang mengunjungi
tukang periuk di Yeremia 18:1-6. Tukang periuk itu dengan jari-jarinya
membentuk tanah liat menjadi sebuah bejana. Saat ada bejana yang gagal, “Tukang
periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik
pada pemandangannya” (ayat 4). Lalu Yeremia menulis sabda Tuhan, “Seperti tanah
liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku” (ayat 6). Pollard
merasa dirinya adalah salah satu dari bejana yang gagal itu, yang perlu dibuat
lembek lagi menjadi tanah liat untuk dibentuk ulang oleh Tuhan. Selama ini ia
terlalu bandel dan bersikukuh ingin menjadi utusan Injil ke Afrika. Padahal
mungkin Tuhan mempunyai kehendak lain “yang baik menurut pandangan-Nya.” Ia
kemudian teringat pada pergumulan Yesus menghadapi cawan penderitaan-Nya di
Taman Getsemani. Yesus berdoa, “..ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi
janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki” (Markus
14:36).
Comments
Post a Comment
Silahkan mengomentari artikel ini positif dan negatif semau saya tampung, mungkin perlu..