Thema :"Pikirkanlah Perkara yang di Atas"
Kol 3:1
carilah perkara yang di atas,
kol 3:2
Pikirkanlah perkara yang di atas,
Apa yang kita cari biasanya adalah apa yang kita
inginkan. Jika saya menginginkan untuk makan Bakso, maka saya akan cari penjual Bakso yang enak. Jadi ketika Paulus mengatakan: carilah,
maka ini sama artinya bahwa apa yang dicari itu adalah hal yang kita inginkan dlm hati. Apa yang hati inginkan, haruslah perkara yang
di atas. Jangan sampai hati kita mengingikan hal-hal duniawi.
Paulus kemudian mengatakan dalam ayat 2,
pikirkanlah perkara yang di atas. Di dalam ayat 2 ini, bukan lagi hati yang
menjadi perhatian paulus melainkan pikiran. Jadi pikiran itu harus selalu
memikirkan perkara yang di atas.
Jadi dalam ayat 1 dan 2 ini, jelas terlihat
bahwa apa yang diinginkan hati harus sama atau sejalan dengan apa yg kita pikirkan. Hati menginginkan perkara yang di atas, pikiran
juga harus memikirkan perkara yang di atas.
Jadi, Jika pikiran dan hati kita bergerak dalam arah yang sama, maka kita akan memenangkan yg namanya peperangan rohani. Dan Sebaliknya, jika pikiran kita dan hati kita
tidak bergerak dalam arah yang sama, maka akan terjadi kekacauan bahkan kehancuran
dlm hidup kita.
Maksudnya, Bila hati kita, kita arahkan
ke atas sedangkan pikiran kita, kita arahkan ke bawah, maka akan terjadi
kehancuran dalam hidup kita, baik di dunia maupun di akhirat..nanti
Ada seorang pemimpin gereja yg pelayanannya berakhir dengan tragis. Dia mati kena aids. setelah
kematiannya, ternyata terungkap bahwa pendeta ini telah 30 tahun menjalani kehidupan ganda. Jika di siang hari, dia adalah seorang pendeta, dan pada
malam hari, ia berkeliaran di bar gay di Houston Amerika.
Ketika berita tentang penyamaran nya diketahui oleh
banyak orang, keluarganya hancur dan gereja menjadi malu. Kemudian anggapan2 orang pun bermunculan sehubungan
dengan kejatuhan pendeta tersebut. .....ada yg berkata””Mungkin dia adalah pendeta palsu””, mungkin dia belum lahir baru””. Mungkin dia tidak berpikir panjang. “””
Namun kalau kita lihat sehubungan
dengan ayat yg kita baca tadi, maka kita bisa menyimpulkan bahwa pendeta ini
sedang berjuang menyatukan dua kekuatan yang nilai-nilainya bertentangan. Di satu sisi, hatinya ingin melayani
Tuhan... Namun disisi lain, dia juga ingin menjalani sebuah
gaya hidup homoseksual.
Pikirannya tidak diarahkan kepada Kristus. Dia
masih memikirkan mengenai senangnya kehidupan homoseksual. Keinginan hati yang
baik dan pikiran yg jahat tidaklah dapat disatukan. Kalau disatukan, gejolak batin akan
terjadi, kita akan menderita dan kita akan hancur.
Sama halnya dengan kerohanian kita. Kita ingin hidup kudus,
lebih dekat dengan Allah. Namun pada waktu yang bersamaan, kita juga memikirkan kenikmatan berbagai macam dosa. Dan hal tsb tidklah berkenan
di hadapan Allah..
Bpk Ibu yg terkasih di dalam
diri kita tidak boleh ada 2 Boss.
Kita harus mengijinkan Kristus menjadi Boss kita, Amen!!! bukan diri kita yang menjadi Bossnya. Yesus
mengatakan: Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan
setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Mat 6:24). Jadi artinya, Orang yang mencoba mengabdi kepada dua tuan akan
menghancurkan dirinya sendiri.
Hari ini kita akan melihat tiga hal yang menjadi
penghambat bagi kita untuk hidup berfokus, atau berpusatkan kepada Kristus.
1. Hambatan pertama adalah
kehidupan lama kita. sifat lama ini mesti ditinggalkan.
Paulus
mengatakan bahwa ketika kita menjadi seorang Kristen, kita harus berani mengucapkan selamat tinggal
kepada dosa. Kita harus
meninggalkan cara hidup yang lama dan mulai hidup dengan cara yang hidup baru.... di dalam Kristus...
Artinya adalah Ketika kita memberikan hidup kita kepada Kristus, kita harus meninggalkan semua masa lalu kita yang berdosa. Amen!!!
Jadi apa yang dahulu kita kejar sebelum menjadi seorang Kristen, seperti impian kita, tujuan hidup kita dan keinginan-keinginan
kita, jadikanlah sampah (apa impian kita sblm bertobat..jelaskan..!??).
Tapi =Sekarang kita sudah bertobat dan sudah memiliki pemikiran yang baru yaitu Fokus untuk menyenangkan dan mempermuliakan nama Tuhan....amen!!!
Akan tetapi, Jika kita masih memegang masa lalu yang buruk dan berdosa, kita tidak akan pernah bisa memenangkan perang rohani dan tidak akan mengalami
pertumbuhan..
Jadi jika Setiap kali kita ingin memikirkan sesuatu yang jahat, berdosa, atau masa lalu kita, maka kita harus berkata pada diri kita sendiri: “Itu bagian dari kehidupan saya di masa lalu, Itulah manusia lama saya
saya, dan orang itu sudah mati..
Sekarang saya punya kehidupan baru dengan tujuan
baru, nilai baru, dan tanggung jawab baru. Dan sekarang Kristus adalah pusat
kehidupan saya.. segala yang akan saya lakukan, harus berpusat kepada Kristus,
bukan kepada kehidupan lama saya lagi....amen
2.
Penghambat kedua yang menghakangi kita untuk fokus kepada Kristus adalah
mencampur prioritas.
Dalam ayat 4 Paulus berkata,
“Kristus, yang adalah hidup kita.” Ini berarti Ia adalah prioritas utama kita
Bapak/Ibu yg terkasih...Motto hidup manusia itu berbeda-beda. Ada yang punya
motto: hidup adalah senang-senang. Jadi prioritas hidupnya dalah senang-senang.
“Dia bekerja untuk senang-senang”, “dia ke gereja untuk senang-senang”.
Ada juga yang punya motto, hidup adalah uang. Uang
itu segalanya buat dia. Segala sesuatu dihitung dengan uang. Waktu dihitung
dengan uang, kesenangan istri dan anak juga dihitung dengan uang. Uang adalah
prioritas hidupnya. Bahkan dianggap lebih penting dariapda keluarganya dan
lebih penting dari kesehatannya.
Tapi kita, apa yg menjadi
motto kita? ..seharusnya Sebagai orang yang sudah ditebus, motto kita
seharusnya berbunyi seperti ini: hidup adalah kristus. Seperti yang dikatakan
oleh Paulus dalam Kolose 3:4 , kristus yang adalah hidup kami. Kristuslah
merupakan prioritas kita. Kita bekerja, harus diikat oleh kebenaran-kebenaran
Kristus. Kita senang-senang, juga harus dilingkupi oleh kebenaran kristus.
Jika kita melakukan demikian
maka kita akan berkerja dengan jujur, senang2pun kita tetapi terarah dan
terkendali (tidak sampai mabuk2kan)...
3. hal ketiga yang menghalangi
kita untuk fokus kepada Kristus adalah menganggap remeh kuasa dosa.
Dalam Surat Kolose 3, paulus mendaftarkan dosa-dosa yang mesti
dihindari, :” Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,
yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang
sama dengan penyembahan berhala.
Kadang kita seringkali menganggap bahwa hanya dosa-dosa
seperti percabulan , hawa nafsu yang mesti serius dilawan. padahal sebenarnya
tidaklah demikian.
Tetapi dosa yg kelihatan
sepele seperti pemarah, geram, kejahatan, fitnah
dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut kita harus serius juga kita
lawan, karena bahayanya juga sama (tetap bisa membuat kita masuk neraka)
Jadi bpk/ ibu yg terkasih, Semua dosa itu merusak. bukan hanya percabulan,
tetapi dosa kemarahan, fitnah, kata-kata kotor, dusta,
semunya itu merusak dan menghancurkan fokus kita kepada Kristus.
Selama kita mengira bahwa ada dosa-dosa yang bisa terus kita lakukan karena tidak terlalu berbahaya, maka kita akan terus gagal dalam kehidupan kristenan.
Dosa adalah dosa, dan semua dosa itu merusak.
Ketika kita gagal untuk mengenali kebenaran yang sederhana ini, kita membuka
pintu bencana bagi diri kita sendiri...
Jadi baiklah kta mencari dan
memikirkan perkara di atas amen???
Nyanyian : Selidiki aku lihat hatiku...
Comments
Post a Comment
Silahkan mengomentari artikel ini positif dan negatif semau saya tampung, mungkin perlu..