Bahan Renungan

Thema : Berkemas-kemas/Berjaga-jaga

Matius   24 24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Thema : Berkemas-kemas Berjaga-jaga sinomimnya itu atau sama artinya Berkemas-kemas...di sini saya lebih suka memakai kata berkemas2.. Biasanya orang yang sedang berkemas-kemas itu adalah orang yg sebentar lagi mau berangkat, ke suatu tempat yg penting baik jauh maupun dekat, contohnyanya : 1. Mau pergi ke sawah, ( perlu gk berkemas2) apa yg perlu dipersiapkan?? = mempersiapkan tajak, pakkur(cangkul), mangisi tes tu jereken (air minum), indahan (nasi), dan yg paling penting kesehatan =orang yg tidak sehat tidak mungkin berkemas2 pergi ke sawah...berapa lama biasanya waktu yg diperlukan untuk berkemas2?? 2-3 jam (masak lagi) 2. Kalau mau pergi ke pesta di medan contohnya , apa yg perlu di kemas-kemas ? tandok, hepeng (uang), baju nabagak (baju cantik), sipatu, cin-cin, antting2, korung2 (kalung) mas, dan istirahat yg cukup...biasanya waktu yg diperlukan untuk itu be

BABTISAN ROH KUDUS

Karya Tulis Oleh Saudara Saya Maju Freddy Sihotang

BABTISAN ROH KUDUS 

BAB I


BAB I


PRINSIP UTAMA Prinsip utama didalam pembahasan seluruh tema Alkitab adalah “kebenaran labih penting dari pada segala jenis pengalaman; kebenaran lebih mutlak dari pada pengalaman dan kebenaran lebih tinggi pengalaman; oleh karena itu berdasarkan prinsip di atas: 


1. Kebenaran harus memimpin pengalaman 
2. Kebenaran harus menguji pengalaman 
3. Kebenaran harus menghakimi pengalaman Masa sekarang jelaslah bahwa gejala-gejala yang dipaparkan di atas, seperti kejang-kejang berulang-ulang selama berjam-jam atau tertawa terrbahak-bahak selama berjam-jam, atau kehilangan esadaran sama sekali, atau jatuh telentang ditumpangtangani dari orang itu, tetapi muncul dari sesuatu kekuatan supranatural seperti yang telah dibahas di atas. 

Kuasa supranatural yang ada dan terjadi secara konkret, tidak boleh langsung dikaitkan dengan kuasa Allah atau kuasaRoh Kudus. Mungkin kita heran karena mereka memakai nama “Yesus” ketuika melakukan itu. Bukankah itu berarti merupakan pekerjaan Tuhan Yesus yang mau menyatkan kuasa-Nya, sehingga orang yang tadinya tidak percaya kepada Yesus dan belum menerima Roh Kudus, sekarang menerima Roh Kudus. 

Kesimpulan seperti ini hanya membuktikan bahwa orang-orang seperti itu: tidak bertanggung secara kebenaran, terlalu 4 dangkal didalam mengerti sesuatu hal, tidak berlogika kuat, tidak mau taat kepada prinsip Alkitab. Semua hal supranatural yang memakai nama Tuhan Yesus tidak menjamin itu dari Tuhan dan tidak harus ada kuasa Tuhan yang bekerja di belakangnya.

BAB II


ROH KUDUS DAN HIDUP KUDUS Setelah 20 tahun hingga 30 tahun todak hanya di Amerika Serikat, tetapi diseluruh dunia, pemimpin- pemimpin yang banyak berbicara tentang Roh Kudus, lalu berteriak dengan iman yang luar biasa mempengaruhi berjuta-juga manusia, akhirnya terbukti bahwa mereka hanya berbicara tentang Roh Kudus tetapi tidak hidup kudus. 


Akibantanya, yang dihasilkan lebih merupakan kecelakaan dan kerugian besar bagi kekristenan dari pada sebagai suatu hal positif.

Baptisan Yohanes Dan Baptisan Roh Kudus Banyak orang mengaitkan baptisan Roh Kudus dengan berbagai gejala supranatural atau dikaitkan dengan berglosolalia, tetapi jika kita memperhatikan seluruh Alkitab, maka kita akan melihat bahwa istilah baptisan Roh Kudus tidak banyak muncul diseluruh Alkitab. 


Ada tujuh kali istilah “Baptisan Roh Kudus” dalam Alkitab. Yohanes mentakan bahwa ia membaptis dengan air sebagai lambang pertobatan. 

Yesus Kristus membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Jadi kitab dibaptis oleh Roh Kudus atau oleh Yesus Kristus. Hal ini merupakan masalah yang penting, yang membaptis kita adalah Yesus Kristus, bukan Roh Kudus. Dalam Matius 3: 11; Mrk 1: 8; Luk. 3: 16; Yoh. 1: 31- 33; Kis. 1: 5; 11: 16 dan da;am 1 Kor. 12: 13. 

Baptisan Roh Kudus berarti mempersatukan kita menjadi tubuh Kristus. Di dalam satu roh kita semua 5 telah dibaptis menjadi satu tubuh yaitu tubuh Yesus Kristus sendiri, atau diberi minum dari satu Roh, yaitu Roh Kudus. Maka penegasannya kembali jelas, yaitu Kristus mebaptis kita dengan Roh Kudus untuk masuk ke dalam satu tubuh yang kudus. 

Jadi pengudusan orang Kristen, orang-orang berada di dalam Kristus, pengudusan orang di dalam segala zaman, sehingga semua menjadi satu tubuh yang kemudian disebut sebagai gereja yang kudus dan am, itulah yang disebut sebagai baptisan Roh Kudus. 

Kesimpulan ini bukan kesimpulan manusia. Kesimpulan ini dinyatakan oleh Alkitab sendiri, di dalam Tulisan Rasul Paulus. Setelah enam kali menyatakan mengenai baptisan Roh Kudus maka Paulus sekali lagi mengungkapkan yang terahir ini, untuk memberikan rangkuman kesimpulan akan semua yang sudah dinyatakan sebelumnya tentang apa itu baptisan “Roh Kudus”. 

Setelah ayat ini, istilah “Baptisan Roh Kudus” tidak muncul lagi dan tidak pernah dibahas lagi di dalam Alkitab. Untuk mengungkapkan hal ini, di dalam bahasa Aslinya (bahasa Yunani), Paulus tidak memakai Present (yang setara dengan present continuos dalam bahasa Inggris) atau future atau imperative, tetapi memakai past participle tence, yang menunjukkan hal itu sudah lewat, sudah sempurna dan tidak terulang lagi, merupakan status baru bagi gereja yang kudus dan am, dan inilah yang disebut sebagai baptisan Roh Kudus. 6

BAB III


BAPTISAN ROH KUDUS BAGI KITA Ketika Allah memilih kita belum dilahirkan, ketika Yesus mati menebus dosa kita, kitapun belum dilahirkan, juga ketika Roh kudus menguduskan dan memasukkan kita dalam Tubuh Kristus dan ketika melalui-Nya kita dibaptiskan untuk menjadi bagian dari gereja yang kudus dan am, kitapun belum dilahrikan. Tapi mengapa untuk hal yang ketiga ini kita selalu bingung, kita bingung karena kita merasa tidak mungkin kita menerima baptisan Roh Kudus ketika kita masih belum dilahirkan. Untuk itu kita mengerti bahwa jawaban bagi kebingungan ini adalah ya atau tidak. Sekarang kita menyadari bahwa sebelum kita ada di dalam dunia, Yesus telah mati bagi kita. 


Saat itu Roh Kudus telah menguduskan kita masuk ke dalam tubuh Kristus. Barulah di dalam perjalanan hidup setelah kita lahir, pada suatu saat melalui berbagai hal, kita mendengar Injil, baru bertobat, menerima Yesus Kristus, dikuduskan oleh Roh Kudus. 

Saat itulah kita menjadi umat pilihan. Sesuai dengan apa yang telah dikerjakan pada masa lalu secara status. Baptisan Roh Kudus diungkapkan tujuh kali sampai ayat 1 Kor. 12: 13 ini dan selesai sudah seluruh pembahasan tentang hal ini, maka istlah ini tidak muncul lagi disepanjang Alkitab. 

Rasul Paulus menulis banyak surat yang lain, tetapi istilah ini tidak pernah ditulis dan dibahas lagi. Bahkan penulis surat yang lain juga tidak lagi membicarakan baptisan Roh Kudus. Andai kata memang setiap gereja memerlukan baptisan Roh Kudus, maka tentunya ajaran atau perintah-perintah ini harus dibahas disetiap surat ke gereja-gereja. 

Tetapi janji atau perintah itu sama sekali tidak ada. Maka tidaklah salah, ketika seseorang penulis tafsiran dan teolog yang cukup terkenal saat ini, Leon Morris , ketika ditanyai mengenai “Baptisan Roh Kudus” berkata “saya tidak melihat hal-hal tersebut muncul dalam surat-surat Perjanjian Baru. 

Karena hal itu sudah terjadi pada masa lampau dan tidak terulang lagi”. 7 Kalau banyak gereja saat ini mengatakan bahwa baptisan Roh Kudus perlu disetiap gerea dengan tanda-tanda berbahasa lidah, dan pengertian mereka kurang kuat dalam Alkitab. Mereka mengambil ayatayat yang kelihatannya mirip untuk mendukung pikiran mereka sendiri. 

Bagaimana kita dapat menerima pengajaran bahwa setiap tahun gereja harus berdoa 10 hari untuk menunggu Roh Kudus turun? Kita perlu kembali pada pengajaran Alkitab, kita perlu taat pada pengajaran Alkitab yang sungguh-sunggh. 

Berapakalikah Roh Kudus turun dan turun lagi, kapan Roh Kudus pernah cuti dari dunia ini? Maka gereja sekarang ini telah memaksa Roh Kudus untuk turun- turun hampir 2. 000 kali. Ketika Yesus mengatakan hal itu, dikarenakan Roh Kudus belum turun. Alkitab mengeaskan bahwa hanya satu kali Roh Kudus turun ke dalam gereja-Nya, yaitu pada hari Pentakosta.

BAB IV


BOLEHKAH MENGUJI ROH Alkitab mengajarkan dengan jelas bahwa kita tidak boleh menerima semua roh (1 Yoh.4: 1). Kita harus mengujinya, apakah roh itu berasal dari Tuhan atau bukan. Ajaran ini adalah ajaran dari Alkitab sendiri, yang diwahyukan oleh Roh Kudus. 


Jadi Roh Kudus yang mewahyukan kitasuci mengatakan kepada gereja untuk tidak menerima semua roh. Salah satu keteledoran umat Kristen di abad XX ini adalah kita tidak mau menguji segala macam roh dan menerima begitu saja. Karena begitu saja atau senang membicarakan tentang Roh Kudus maka semua roh diterima. 

Dua macam ekstrem yang sedang terjadi di dalam gereja saat ini. 8 1. Kekuatan akan masuknya segala macam roh sehingga semua roh ditolak, termasuk Roh Kuduspun di tolak. 2. Kegirangan mengalami pengalaman rohani sehingga menerima segala macam roh, termasuk yang bukan Roh Kuduspun dianggap sebagai Roh Kudus.

BAB V
ANALISA KRITIS TENTANG PANDANGAN TOPIK INI Analisa saya tentang pandangan Stehen Tong tentang baptisan Roh Kudus memberikan pengertian yang dalam dan principle namun tidak secara keseluruhan untuk bisa dianggap suatu kemutlakan yang kompleks, berbagai perspektive teologis pasti mempunyai suatu kelemahan ataupun kekurangan, namun pemahaman terhadap pandangan buku ini ada hal yang positif dalam suatu sisitertentu. 


Namuan saya seorang Pentakosta bukan berarti saya mudah untuk disepelekan tentang hal ini, tetapi bila memahami secara kronologis tentang BaptisaN Roh Kudus di dalam Kisah Para Rasul seakan-akan itu masa lalu dan tidak berlaku, namun itu suatu hal signifikan, karena penarsiran harus memiliki konsistensi di dalam sebuah kitab dan tidak mencampuradukkan kesana kemari, karena pemahaman setiap penulis berbeda. 

Jadi mempelajari dengan cara penfsiran khusus dan ini bukan masalah suatu pengalaman masa lalu atau masa sekarang namun hal itu adalah suatu principle teologis. Karena pekerjaan Roh Kudus itu sangatlah kompleks, kreatif dan bila pandangan selalu berpatokan dengan hal yang logis namun tanpa dibarengi dengan hati maupun jiwa akan berat sebelah. 

Namun saya rasa itu hal yang wajar kejadian Pentakosta pada masa sekarang. Jadi bukan berarti menganggap suatu pandangan lebih benar itu akan menjadikan suatu pembatasan akan kepercayaan akan hal yang intrasional, apalagi kuasa Roh Kudus memberdayakan setiap pelayanan 9 kekristenan, namun buku ini selalu memakai cara berfikir Paulus, tetapi tidak memakai cara berteologi Lukas yang seorang teolog juga, karena hal Pentakosta adalah realitas sipritual sampai sekarang. Jadinya lebih baik keseimbangan juga dalam kebenaran yang principle. 

Jadi Kisah Para bukan cerita atau sejarah belaka, namun makna teologis yang sangat dalam apa lagi baptisan Roh Kudus bahkan tentang pekerjaan Roh Kudus dalam suatu pelayanan. Karena itulah Alkitab mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam hal ini, karena kesempurnaan tidak pernah dimiliki seorang teolog, profesor, cendikiawan apapun itu juga, perlunya untuk belajar dengan konsisten lebih baik, saya menghargai pandangan ini karena itu tidak semua mujizat yang dilakukan Pentakosta itu dari setan atau demonik, karena anugerah itu bukan dibatasi dengan cara berfikir logis atau suatu sisi tertentu dan belajar untuk menerima karena memang hal itu suatu jkebenaran dari Alkitab itu sendiri. 

Dan bilamana pemahaman sama-sama diterima karena itu principle dan perlunya aplikasi yang seimbang dalam kekristenan hingga terjadi adanya harmonisasi dalam perjalanan hidup maupun pelayanan Kekristenan, karena tidak semua yang dilakukan oleh manusia tanpa harus belajar terus, menghargai, menerima dan lain-lain. Dan itu mungkin karena kurangnya pengertian akan sesuatu.

Daftar Pustaka Stephen Tong, Baptisan dan karunia Roh Kudus, Surabaya: Memonetum, 2007. Sott John. Baptisan dan kepenuhan. Jakarta: Komunikasi Bina Kasih, 1999. 10

Comments

Popular posts from this blog

Easy Worship 2009 Untuk Windows 10...Works!!!

Berkenan Kepada Allah Ibrani 11:6

Hidupku bukanlah aku lagi, tapi Yesus dalamku