Rahasia Keluarga yang Diberkati Tuhan

Nats : 2 Samuel 6:10 Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.
6:11 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.
6:12 Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

Syalom, Saudaraku yang terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, semoga kita semua dalam keadaan baik..Amen!!?

Saudaraku, setiap orang khususnya yang sudah berkeluarga, pasti mendambakan yang namanya diberkati oleh Tuhan, mungkin lewat kesehatan, usaha lancar, anak-anak berhasil, hubungan suami dan isteri akur dan damai, dan hungan orang tua kepada anak-anak harmonis.

Namun keadaan kelurga keluarga yang demikian masih saja menjadi barang langka untuk ditemukan di antara keluarga-keuarga kristen masa kini, kok bisa begitu yah...?? mari kita belajar dari keluarga yang diberkati oleh Tuhan yaitu keluarga Obed-Edom.

Di ayat 10 tadi dikatakan bahwa raja Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, alasannya apa? alasannya adalah karena tabut TUHAN telah mendatangkan bencana bagi rombongan pengangkut tabut TUHAN tersebut, yaitu dengan menewaskan Uza.

Mengapa tabut TUHAN itu mendatangkan bencana? Tabut TUHAN itu melambangkan hadirat Allah oleh karena itu setiap kali Allah berkenan hadir di tengah2 manusia, manusia harus mempunyai sikap takut dan hormat kepada hadirat Allah yang kudus.

Sikap tidak hormat sudah dimulai oleh Raja Daud, dimana raja Daud mengangkut tabut Allah bukan dengan cara atau aturan yang sudah ditetapkan oleh TUHAN. Raja Daud menggunakan kereta lembu untuk mengangkut tabut tersebut, pada hal tabut tersebut harus diangkat oleh imam-imam yang berpakaian baju efod dll bukan dengan cara yang dipakai oleh raja Daud.

Kemudian saat kereta lembu sedang dalam perjalanan kereta ini tergelincir, kemudian secara spontanitas Uza menahannya supaya tidak tergelincir, namun Allah menyambar Uza hingga tewas.

Di sini mungkin kita bertanya-tanya, loh kok Allah kejam sekali, pada hal Uza kan mau menolong tabut supaya tidak tergelincir dan jatuh. Jawabannya adalah Uza bukanlah seorang Imam, dan hanya imamlah yang boleh memegang tabut tersebut.

Jadi walaupun Uza mempunyai maksud baik, tapi jika itu tidak sesuai aturannya tetaplah salah di mata Allah yang kudus, dan lewat kejadian ini Allah mengajarkan kepada kita supaya kita lebih sadar bahwa Allah itu adalah Allah yang Kudus dan yang tidak mengizinkan kompromi.

Lewat kejadian tersebut, raja Daud sadar bahwa dia sudah melakukan hal yang salah di mata Allah, oleh karena itu dia mengurungkan niatnya untuk membawa tabut itu ke tempatnya. Kemudia raja Daud dan beserta rombongannya pulang sementara tabut TUHAN dititipkan di rumah Obed-Edom.

Tiga bulan lamanya tabut TUHAN tinggal di rumah Obed-Edom dan dikatakan bahwa TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Apa rahasianya? rahasianya adalah keluarga ini memberikan rasa hormat dan takut kepada hadirat Allah yang ada di tengah2 rumahnya.

Saudaraku yang terkasih, tabut TUHAN itu hanyalah dimiliki oleh bangsa Israel, dan tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Namun Firman Tuhan berkata bahwa 2-3 orang berkumpul di dalam nama Tuhan maka disana juga Tuhan hadir dan barang siapa berseru2 kepada nama Tuhan maka Tuhan akan ada untuk menjawab. Jadi kita tidak perlu ada tabut Tuhan ada pada kita, cukup kita tahu bahwa dimana kita berada di situ juga Tuhan ada, karena Tuhan Allah itu adalah Omnipresent tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, ada di mana-mana.

Dengan kesadaran bahwa Tuhan ada/hadir dimana-mana maka hidup kita harus mempunyai sikap hormat di hadapan Tuhan, mulai dengan sikap kita, lewat berbicara, lewat berpikir, bertindak, kesetiaan beribadah, menolong sesama, menjaga kesucian dan kekudusan hidup, dll. Saya percaya ketika kita hidup dengan cara demikian di hadapan Allah, maka Tuhan akan memberkati keluarga kita, rejeki lancar, anak-anak berhasil, hubungan keluarga bahagia dan harmonis.

Amen..