Bahan Renungan

Thema : Berkemas-kemas/Berjaga-jaga

Matius   24 24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Thema : Berkemas-kemas Berjaga-jaga sinomimnya itu atau sama artinya Berkemas-kemas...di sini saya lebih suka memakai kata berkemas2.. Biasanya orang yang sedang berkemas-kemas itu adalah orang yg sebentar lagi mau berangkat, ke suatu tempat yg penting baik jauh maupun dekat, contohnyanya : 1. Mau pergi ke sawah, ( perlu gk berkemas2) apa yg perlu dipersiapkan?? = mempersiapkan tajak, pakkur(cangkul), mangisi tes tu jereken (air minum), indahan (nasi), dan yg paling penting kesehatan =orang yg tidak sehat tidak mungkin berkemas2 pergi ke sawah...berapa lama biasanya waktu yg diperlukan untuk berkemas2?? 2-3 jam (masak lagi) 2. Kalau mau pergi ke pesta di medan contohnya , apa yg perlu di kemas-kemas ? tandok, hepeng (uang), baju nabagak (baju cantik), sipatu, cin-cin, antting2, korung2 (kalung) mas, dan istirahat yg cukup...biasanya waktu yg diperlukan untuk it...

Alasan Berbahagia...


Nats : Lukas 11:27-28

11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."

Alasan Berbahagia


            Banyak alasan setiap orang jika ditanya mengapa seseorang berbahagia..ada yg karena anaknya berhasil, dan menjadi kaya...

Akan tetapi jika ditanya kepada Yesus apa alasan yg sesungguhnya untuk berbahagia? Maka Yesus akan menjawab..

Matius  11
11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Mat 5:3-12
5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

            Di sini kita lihat bahwa pandangan tentang berbahagia  sangat jauh berbeda antara pandangan manusia dengan Tuhan....siapa yg salah? Manusia atau Tuhan? Siapa yg harus mengikuti atau menyamakan pandangan, manusiakah atau Tuhankah, ? tentu kita harus menyamakan dan mengikuti sudut pandang Allah tentang kebahagiaan, karena kebahagiaan dari dunia ini tidak akan bertahan selamanya, hanya kebagahagiaan dari pada Allah lah yg terjamin kekal selamanya....

Di sini dikisahkan, bahwa Ketika Tuhan Yesus melakukan pelayanan seperti membuat mujizat dan memberikan pengajaran kepada banyak orang, tiba-tiba ada seorang yang berseru  dari antara orang banyak kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau” (ay. 27).

Jujur, saya agak bingung ketika membaca ayat ini untuk pertama kalinya.
Hal pertama yang membuat saya bingung adalah, kok bisa tiba-tiba seorang perempuan datang berteriak seperti itu kepada Yesus. Alasannya apa kira2 perempuan ini berteriak...? ....Karena jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, di sana Tuhan tidak sedang berkhotbah tentang kebahagiaan atau berkhotbah tentang ibuNya...coba bapak ibu cek pada perikop2 sebelumnya...

Hal yang kedua yang membuat saya tambah bingung adalah, mengapa perempuan tersebut justru mengatakan bahwa ibu Yesus yang berbahagia? Memang Maria, ibu Yesus, adalah satu-satunya orang yang mengandung dan menyusui Tuhan Yesus. Tapi itu kan sudah sangat lama, sekitar 30 tahun yg lalu. Mengapa perempuan tersebut tidak mengatakan Tuhan Yesus yang berbahagia?

Untuk saat ini, Banyak pertanyaan yang tidak dapat kita jawab karena memang Alkitab tidak mencatat hal-hal yg bisa kita jadikan sebagai jawaban...

Tetapi daripada kita memusingkan diri tentang apa alasan si perempuan mengucapkan hal tersebut, lebih baik kita melihat apa tanggapan dan jawaban Yesus kepada perempuan tersebut, di ayat 28 apa jawab Yesus, Tetapi Ia berkata “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (ay. 28). Itulah jawaban Yesus kepada perempuan tersebut..

Dari dua ayat pendek yg sudah kita baca tadi, kita pun dapat melihat bahwa ada perbedaan sudut pandang antara perempuan tersebut dengan Tuhan Yesus dalam memandang kebahagiaan.

Seperti apa perbedaan tersebut??

1. Perempuan tersebut melihat kebahagiaan dari sudut pandang manusia. Kebahagiaan dilihat dari keluarga tempat kita dilahirkan dan dibesarkan, siapa ayah dan ibu kita, apakah anak kita menjadi anak yang sukses, berapa harta yang kita miliki, bagaimana prestasi anak kita di dunia ini, dan sebagainya.

Jadi Dalam hal ini, perempuan tersebut melihat Maria ibu Yesus sebagai orang yang sukses, karena apa??? Karena anaknya, Yesus, kini menjadi orang paling terkenal di Israel pada waktu itu. Mungkin perempuan itu membandingkan dirinya dengan Maria ibu Yesus dan dalam hatinya berkata, “Ah andaikata aku seperti Maria yang bisa punya anak yang sukses seperti Yesus”.

Akan tetapi Tuhan Yesus mengetahui isi hati perempuan tersebut, sehingga Tuhan Yesus tidak berTerima kasih kepada perempuan tersebut, tetapi Tuhan Yesus menjawab perempuan tersebut: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (ay. 28).

Mengapa Yesus menjawab seperti itu, ?
ini yg kedua, 2. karena Tuhan Yesus melihat segala sesuatunya dari sudut pandang rohani. Bapak/ibu yg terkasih, sesungguhnya.. tidak ada kebahagiaan yang lebih besar di dunia ini dari pada  mereka yang tahu bahwa mereka telah mendapatkan keselamatan kekal. Pastikan kita semua sudah memilikinya amen???

Bagaimana caranya? Ya  tentu saja dengan cara percaya kepada Tuhan Yesus. Bagaimana kita bisa percaya kepada Yesus? Ya tidak ada jalan lain selain dengan membaca dan mendengar Firman Tuhan, dan memelihara Firman itu sehingga semakin bertumbuh dan berakar dalam hati dan pikiran, hingga berbuah.

Jadi di sini bisa kita melihat, bahwa ukuran kebahagiaan dari sudut pandang dunia dan sudut pandang Tuhan itu sangat jauh berbeda. Klo Orang dunia menganggap semakin banyak harta yang dimiliki atau semakin tinggi jabatan yang dimiliki, maka kebahagiaan akan datang.

Padahal dari sudut pandang  Tuhan hal tersebut belum tentu demikian.
Orang bisa saja memiliki seluruh harta di dunia ini, tetapi ketika hidupnya tidak melakukan Firman Tuhan dengan taat dan setia, maka jiwanya binasa, dan apa gunanya semua harta dunia yang dimiliki ketika harta tersebut tidak bisa membawanya masuk ke dalam surga???

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika mulai saat ini, kita memiliki pandangan yang benar tentang kebahagiaan...amen!!!??

 Kebahagiaan sejati tidak ditentukan oleh berapa banyak harta yang kita miliki, seberapa sukses anak-anak kita di perantauan, bukan.... tetapi kebahagiaan itu lebih ditentukan oleh siapa yang ada bersama dengan kita.

Tentunya Jika Tuhan ada bersama dengan kita, mau kita melewati padang rumput yang hijau, atau melewati lembah kekelaman sekalipun, kita akan tetap bahagia, karena apa??? Karena kita tahu bahwa Tuhan bersama dengan kita.

Dan tanda orang yg bersama dengan Tuhan adalah  mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (ay. 28). Amen??!!




Comments

Popular posts from this blog

Easy Worship 2009 Untuk Windows 10...Works!!!

Thema : Berkemas-kemas/Berjaga-jaga

Maksud dan tujuan Yesus naik Ke Sorga