Nats : Lukas 11:27-28
11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari
antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah
mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Alasan Berbahagia
Banyak alasan setiap orang jika
ditanya mengapa seseorang berbahagia..ada yg karena anaknya berhasil, dan
menjadi kaya...
Akan tetapi
jika ditanya kepada Yesus apa alasan yg sesungguhnya untuk berbahagia? Maka
Yesus akan menjawab..
Matius
11
11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak
Aku."
Mat 5:3-12
5:3 "Berbahagialah orang yang
miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang
berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah
lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan
haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah
hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci
hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa
damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya
oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena
Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah,
karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang
sebelum kamu."
Di sini kita lihat bahwa pandangan
tentang berbahagia sangat jauh berbeda
antara pandangan manusia dengan Tuhan....siapa yg salah? Manusia atau Tuhan?
Siapa yg harus mengikuti atau menyamakan pandangan, manusiakah atau Tuhankah, ?
tentu kita harus menyamakan dan mengikuti sudut pandang Allah tentang
kebahagiaan, karena kebahagiaan dari dunia ini tidak akan bertahan selamanya,
hanya kebagahagiaan dari pada Allah lah yg terjamin kekal selamanya....
Di sini dikisahkan, bahwa Ketika Tuhan Yesus
melakukan pelayanan seperti membuat mujizat dan memberikan pengajaran kepada
banyak orang, tiba-tiba ada seorang yang
berseru dari antara orang banyak
kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang
telah menyusui Engkau” (ay. 27).
Jujur, saya agak bingung ketika membaca ayat ini
untuk pertama kalinya.
Hal
pertama
yang membuat saya bingung adalah, kok bisa tiba-tiba seorang perempuan datang
berteriak seperti itu kepada Yesus. Alasannya apa kira2 perempuan ini berteriak...?
....Karena jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, di sana Tuhan tidak sedang berkhotbah tentang kebahagiaan atau berkhotbah tentang
ibuNya...coba bapak ibu cek pada perikop2 sebelumnya...
Hal
yang kedua
yang membuat saya tambah bingung adalah, mengapa perempuan tersebut justru
mengatakan bahwa ibu Yesus yang
berbahagia? Memang Maria, ibu
Yesus, adalah satu-satunya orang yang mengandung dan menyusui Tuhan Yesus. Tapi
itu kan sudah sangat lama, sekitar 30 tahun yg lalu. Mengapa perempuan tersebut
tidak mengatakan Tuhan Yesus yang berbahagia?
Untuk saat ini, Banyak pertanyaan yang tidak
dapat kita jawab karena memang Alkitab tidak mencatat hal-hal yg bisa kita
jadikan sebagai jawaban...
Tetapi daripada kita memusingkan diri tentang apa
alasan si perempuan mengucapkan hal tersebut, lebih baik kita melihat apa tanggapan dan jawaban Yesus kepada
perempuan tersebut, di ayat 28 apa jawab Yesus, Tetapi Ia berkata “Yang
berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”
(ay. 28). Itulah jawaban Yesus kepada perempuan tersebut..
Dari dua ayat pendek yg sudah kita baca tadi,
kita pun dapat melihat bahwa ada perbedaan sudut
pandang antara perempuan tersebut dengan Tuhan Yesus dalam memandang kebahagiaan.
Seperti apa perbedaan tersebut??
1.
Perempuan tersebut melihat kebahagiaan dari sudut pandang manusia. Kebahagiaan dilihat dari
keluarga tempat kita dilahirkan dan dibesarkan, siapa ayah dan ibu kita, apakah anak kita menjadi anak yang sukses,
berapa harta yang kita miliki, bagaimana prestasi anak kita di dunia ini,
dan sebagainya.
Jadi
Dalam
hal ini, perempuan tersebut melihat Maria ibu Yesus sebagai orang yang sukses,
karena apa??? Karena anaknya, Yesus,
kini menjadi orang paling terkenal di Israel pada waktu itu. Mungkin
perempuan itu membandingkan dirinya dengan Maria ibu Yesus dan dalam hatinya
berkata, “Ah andaikata aku seperti Maria
yang bisa punya anak yang sukses seperti Yesus”.
Akan tetapi Tuhan Yesus mengetahui isi hati
perempuan tersebut, sehingga Tuhan Yesus tidak
berTerima kasih kepada perempuan
tersebut, tetapi Tuhan Yesus menjawab
perempuan tersebut: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman
Allah dan yang memeliharanya” (ay. 28).
Mengapa
Yesus menjawab seperti itu, ?
ini
yg kedua, 2.
karena Tuhan Yesus melihat segala sesuatunya dari sudut pandang rohani. Bapak/ibu yg terkasih, sesungguhnya.. tidak
ada kebahagiaan yang lebih besar di dunia ini dari pada mereka yang tahu bahwa mereka telah
mendapatkan keselamatan kekal. Pastikan kita semua sudah memilikinya
amen???
Bagaimana
caranya?
Ya tentu saja dengan cara percaya kepada
Tuhan Yesus. Bagaimana kita bisa percaya kepada Yesus? Ya tidak ada jalan lain selain dengan membaca dan mendengar Firman
Tuhan, dan memelihara Firman itu sehingga semakin bertumbuh dan berakar dalam
hati dan pikiran, hingga berbuah.
Jadi
di sini bisa kita melihat, bahwa ukuran kebahagiaan dari sudut pandang dunia
dan sudut pandang Tuhan itu sangat jauh berbeda. Klo Orang dunia menganggap
semakin banyak harta yang dimiliki atau semakin tinggi jabatan yang dimiliki,
maka kebahagiaan akan datang.
Padahal
dari sudut pandang Tuhan hal tersebut
belum tentu demikian.
Orang
bisa saja memiliki seluruh harta di dunia ini, tetapi ketika hidupnya tidak
melakukan Firman Tuhan dengan taat dan setia, maka jiwanya binasa, dan apa
gunanya semua harta dunia yang dimiliki ketika harta tersebut tidak bisa
membawanya masuk ke dalam surga???
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika mulai
saat ini, kita memiliki pandangan yang benar tentang kebahagiaan...amen!!!??
Kebahagiaan sejati tidak ditentukan oleh
berapa banyak harta yang kita miliki, seberapa sukses anak-anak kita di
perantauan, bukan.... tetapi kebahagiaan itu
lebih ditentukan oleh siapa yang ada bersama dengan kita.
Tentunya
Jika
Tuhan ada bersama dengan kita, mau kita melewati padang rumput yang hijau, atau
melewati lembah kekelaman sekalipun, kita akan tetap bahagia, karena apa???
Karena kita tahu bahwa Tuhan bersama dengan kita.
Dan tanda orang yg bersama dengan Tuhan
adalah mereka yang mendengarkan firman
Allah dan yang memeliharanya” (ay. 28). Amen??!!
Comments
Post a Comment
Silahkan mengomentari artikel ini positif dan negatif semau saya tampung, mungkin perlu..